Kamis, 20 Januari 2011

Adik Kakak suka bertengkar ? Bagaimana Solusinya

“Ma… mainanku diambil adik !”

Tak lama kemudian terdengar suara barang-barang dilempar dan teriakan tangisan dari si kecil, “waaaaaa…”

Begitulah kejadian yang sering papa dan mama alami… adik dan kakak suka bertengkar, terkadang masalah-masalah yang sepele menurut ukuran kami.

Bagaimana mengatasinya ?

Menghargai anak

Hal pertama yang perlu papa dan mama lakukan adalah menyadari pribadi anak. Lho itu kan cuma anak kecil? Betul, tapi perhatikan bahwa anak itu seperti busur panah, dia akan menjadi tajam, setajam bagaimana anda mendidiknya.

Kedua, masalah mainan bagi anak adalah masalah besar saat ini, memang itu masalah kecil bagi papa dan mama. Ah cuman mainan…. kakak ngalah dong! Memang ada saatnya bagi kakak untuk mengalah, namun ada saatnya papa dan mama perlu mengajari adik untuk menghargai barang milik kakak. Demikian juga sebaliknya.

Bila pertengkaran itu terjadi karena salah si adik, orang tua boleh meminta kakak untuk mengalah tapi bila sering dilakukan maka kakak akan berpikir bahwa orang tua lebih sayang adik daripada dirinya. Jadi bila salah adik, nasehatilah si adik dan bila melanggar aturan papa dan mama, beri hukuman si adik dengan berdiri di pojok dan meminta maaf kepada kakak.

Sering papa dan mama mengatakan, “Kalo adik nakal, maka adik dihukum berdiri di pojok. Kalau kakak yang nakal, kakak juga dihukum. Semua sama, yang nakal dihukum”

Ini selalu kami katakan agar adik kakak merasakan perlakuan yang adil dari papa dan mama.

Menghukum anak dan penyelesaian

Bila mama sedang memarahi si kakak, papa yang ada saat itu tidak membela si kakak dan tidak membela si adik, diam saja. Setelah selesai, ajaklah kakak untuk berbicara… berikan pengertian, “Mengapa mama tadi marah?”

Terkadang anak itu tidak tau, kenapa dia dimarahi lho ! Karna menurut sudut pandang dia, apa yang di lakukannya adalah benar dan tidak salah.

Ulangi kata-kata positif sebagai niat perbaikan dari si kecil. Orang tua yang membimbing, jangan menuntut anak anda mengatakan ini karena mungkin masih terlalu kecil, contoh SALAH:

“Besok kalau adik minta mainan, dipukul lagi?” ==> ini kata-kata NEGATIF dan SALAH! Karena anda mengungkit-ungkit lagi kesalahannya, seolah anda belum selesai memarahinya. Perbaiki dengan:

“Besok kalau adik minta mainan, berbagi ya?” atau

“Besok kalau adik minta mainan, boleh ya?” kalau dia keberatan, tanyain solusinya ke dia, misal

“Besok kalau adik minta mainan dikasih yang lain aja ya?”

Intinya dalam penyelesaian ini, anda mengatakan hal positif yang ingin si kecil lakukan, bukan hal NEGATIF yang dia TIDAK BOLEH lakukan.

Bagaimana agar mereka rukun? Heheheh… itu proses, pertengkaran anak biarlah menjadi proses bagi mereka untuk saling menghargai satu dengan yang lain dengan bimbingan anda sebagai orang tua.